Latest Products :
TUPPERWARE CENTER

Tips Tupperware


Tips Tupperware Indonesia

Berikut ini Tupperware Center memberikan penjelasan singkat tentang tips produk Tupperware Indonesia yang dapat digunakan sebagai knowledge base bagi para Consultant Tupperware ataupun bagi para pengguna produk Tupperware Indonesia.

CARA BUKA TUTUP PRODUK TUPPERWARE INDONESIA
Salah satu keistimewaan produk Tupperware Indonesia terletak pada seal/tutupnya yang ketat sehingga makanan yang tersimpan di dalamnya tetap renyah dan segar lebih lama. Selain itu setiap produk Tupperware Indonesia dirancang agar sesuai dengan fungsi dan kekuatannya. Seal/tutup pada aneka produk Tupperware selain berfungsi sebagai pelindung makanan yang disimpan di dalamnya juga memiliki nilai unik yang tinggi. Oleh karenanya, penting untuk mengetahui masing-masing karakteristik dan cara membuka-menutup seal/tutup agar fungsi wadah dan ketahanan makanan yang ada di dalamnya tetap terjaga maksimal.

Berikut ini Tips Tupperware Center tentang varian tutup/seal produk Tupperware Indonesia

Classic Round Seal

Square Round, Rectangular & Square Seal

One Touch Seal

Oval Seal

Instant Seal

Push-Button Seal

Seal with Cap


SISTEM KERJA SEAL/TUTUP PRODUK TUPPERWARE INDONESIA
1. Water Tight Seal


Kondisi:
Produk diisi air hingga 2/3 dari kapasitas produknya dan tutup dengan sempurna. Kemudian produk dibalik / diputar ke bawah hingga sudut kemiringan sekitar 45 °. Hasilnya setelah 24 jam tidak ada rembesan air keluar melalui sealnya.Seal jenis ini  terdapat pada classic round seal, deluxe canister seal, dan drinking flask seal. Di luar jenis seal ini jika diperlakukan dengan kondisi seperti di atas maka air akan keluar.

2. Spill Proff Seal For Liquids


Produk diisi cairan hingga 2/3 dari kapasitas produknya dan tutup dengan sempurna. Kemudian produk dibalik setelah 10 detik baru akan keluar rembesan cairan.
Seal jenis ini walau dapat menahan cairan dalam batas waktu yang singkat tetapi tidak dapat menahan cairan sebaik water tight seal, kemudian cairan akan merembes dan menetes sedikit demi sedikit. Karena itu produk dengan jenis seal ini dianjurkan selalu diposisikan tegak bukan miring saat diisi cairan. Contohnya instant seal, one touch seal, push button seal, pour all seal.

3. Virtually Air Tight Seal

Jenis seal ini mampu menahan udara keluar dan menahan udara masuk ke dalam wadah. Sehingga makanan yang tersimpan di dalamnya menjadi lebih tahan lama rasa, kerenyahan dan kesegarannya . Aroma dari isi makanan yang ada di dalam wadahnya tidak tercium keluar dan tidak berbaur dengan aroma lainnya dari luar wadah. Hal ini sangat terasa saat menyimpan makanan di lemari dapur atau di kulkas. Sehingga dengan kondisi seperti ini dapat memberikan keuntungan lainnya misalkan:

Mencegah oksidasi. Contoh oksidasi terjadi saat peralatan make up atau lensa kamera terkena jamur akibat kelembaban tinggi, perhiasan yang karatan, air jeruk yang menjadi amis meskipun di dalam kulkas.
Mencegah dehidrasi. Contoh dehidrasi terjadi saat daging yang kehilangan rasa karena terlalu lama dalam kotak pembeku. Ini terjadi karena rusaknya sel-sel daging hingga air dalam sel keluar dan nampak air merah yang bercampur darah meleleh dalam lemari es. Contoh lain yaitu pepaya yang mengering di dalam lemari es.

Jenis ini terdapat pada instant seal, one touch seal, oval seal, rectangular & square seal, push button seal, dan window canister seal.

4. Cover

Cover hanya berfungsi sebagai penutup yang tidak rapat menutup wadah. Contohnya cover expression cheese & butter server, expression condiment, expression bread server, table collection,  tiwi baby box, tiwi lunch box, serving dish, saucy dish, soup server, rice server, serving platter, dll.

PETUNJUK PEMAKAIAN PRODUK TUPPERWARE INDONESIA
Produk-produk Tupperware Indonesia hanya digunakan untuk penggunaan rumah tangga bukan untuk keperluan industri/ komersial. Penting untuk ditekankan bahwa produk-produk Tupperware Indonesia memiliki keistimewaan dan fungsi penggunaan yang berbeda-beda dan tidak untuk digeneralisasikan.
Misalnya:

  1. Produk-produk Tupperware yang dijual di Indonesia saat ini tidak untuk wadah memasak. Kelompok Simply reheat (crystalwave) hanya untuk menghangatkan makanan yang ada di dalamnya dengan bantuan microwave, tetapi tidak untuk penggunaan dalam oven atau tidak untuk diletakkan di atas kompor. Tidak dianjurkan untuk menggunakan seal atau base selain dari kelompok crystalwave, apalagi seal yang cukup rapat menahan udara masuk dan keluar dari baseJANGAN digunakan saat ingin menghangatkan makanan dalam microwave. Karena ketika terjadi tekanan udara yang sangat tinggi di dalam base akibat pemanasan, akan mengakibatkan rusaknya seal tersebut dan seal bisa terlempar ke atas. Crystalwave seal memiliki cap yang harus dibuka saat menghangatkan makanan untuk menghindari tekanan udara yang sangat tinggi di dalam base. Tidak dianjurkan menggunakan produk Tupperware Indonesia untuk memasak/ menghangatkan makanan yang memiliki kadar gula dan lemak tinggi, seperti mentega, minyak, karamel, lemak, santan dll. Jika ingin menghangatkan jenis makanan tersebut sebaiknya menggunakan produk crystalwave dan tidak lebih dari 30 detik.
  2. Makanan berbentuk cairan panas (seperti air mendidih/ mentega/gula/karamel/lemak/minyak) memiliki tingkat didih yang tinggi yang akan melelehkan produk plastik apapun. Karena itu, makanan dalam bentuk cairan panas/mendidih harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam produk Tupperware Indonesia kemudian barulah ditutup.
  3. Setelah dari supermarket/ pasar, bahan makanan harus segera disimpan dalam wadah yang tepat untuk menjaga kesegarannya lebih lama. Misalkan untuk rak dapur dapat menggunakan produk dari kategori Kitchen organizer sedangkan untuk di dalam kulkas dapat menggunakan produk dari kategori fridge and freezer. Untuk penyimpanan di kulkas, sebaiknya buang dahulu bungkus dari bahan makanan tersebut kemudian barulah dimasukkan ke wadah dari kelompok fridge/ freezer, biarkan wadah dalam keadaan tidak tertutup selama 20-30 menit. Hal ini akan membuat bahan makanan dan wadahnya berada pada suhu yang sama sebelum wadahnya ditutup.
  4. Produk-produk Tupperware dari kelompok Freezer saja yang bisa digunakan untuk di freezer/ lemari pembeku. Karena kelompok ini menggunakan bahan khusus pemakaian di freezer, dimana bahannya agak lentur agar dapat menyesuaikan diri dengan suhu beku. Sedangkan kelompok fridge dan kelompok lainnya tidak dianjurkan untuk penggunaan di freezer karena menggunakanmaterial/ bahan baku yang berbeda.
  5. Hanya produk yang memiliki tutup jenis Classic Round Seal saja yang bisa diisi wadahnya dengan makanan berkuah/ cair, di luar itu makanan berair akan mudah tumpah jika disimpan dalam produk bukan jenis Classic Round Seal.
  6. Pada wadah Tupperware dapat ditemukan logo seperti ini:
  7. Kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam penggunaan tidak mendapatkan garansi seumur


TIPS TAMBAHAN
  1. Jika seal terasa terlalu ketat, letakkan di dalam air panas sekitar 3 menit saja, keringkan dan pasangkan ke basenya ketika seal itu masih hangat. Hal ini tidak dianjurkan untuk jenis classic round seal
  2. Sebaliknya untuk seal yang longgar, masukan ke dalam air panas sekitar 3 menit lalu keluarkan dan sesegera mungkin masukan ke dalam air dingin.
  3. Setelah produk selesai digunakan, segeralah rendam dalam air hangat bercampur sabun dan bersihkan dengan spons lembut. Kemudian cuci dan keringkan dengan lap lembut agar permukaan produk tidak tergores. Jika produk lengket sebaiknya direndam dahulu dalam air hangat yang bercampur cairan sabun (dengan perbandingan sabun dengan air = 1 : 4), barulah dicuci. Semakin sulit kotoran dibersihkan sebaiknya semakin lama direndam.
  4. Menghilangkan aroma dari makanan yang tersimpan sebelumnya, dapat dengan cara cuci base dan keringkan. Kemudian isi base dengan koran kering. Diamkan beberapa hari dalam keadaan tertutup. Kemudian koran dibuang dan produk dicuci kembali dan keringkan. Siap untuk digunakan lagi.
  5. Jika produk masih belum digunakan untuk menyimpan makanan, dianjurkan selalu menyimpan part/ bagian produk Tupperware dalam kondisi terpisah, agar ada penggantian aliran udara di dalam basenya sehingga aroma dari makanan yang disimpan sebelumnya tidak menetap.
    Posting sebelumnya:
    Disclaimer Tupperware Indonesia
     
    Copyright © 2011. Tupperware - All Rights Reserved | Template by Maskolis | Powered by: Blogger
    Modified by @KangTya